The Storied Life of A.J. Fikry
Judul : The Storied Life of A.J. Fikry
Penulis : Gabrielle Zevin
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : 2017
Tebal : 280 halaman
ISBN : 9786020375816
“Kita membaca
untuk mengetahui kita tidak sendirian. Kita membaca karena kita sendirian. Kita
membaca dan kita tidak sendirian. Kita tidak sendirian.” (hlm. 263).
A.J. Fikry, 39 tahun, pemilik
Island Books, satu-satunya toko buku kecil di Pulau Alice.
“Angka penjualan per tahun kurang
lebih $350.000, sebagian besar laris dibeli oleh orang-orang yang sedang
berlibur di bulan-bulan musim panas. Luas toko 55 meter persegi. Tidak ada
karyawan purnawaktu selain pemilik. Bagian buku anak sangat kecil. Pemasaran melalui
internet baru dimulai. Keterlibatan komunitas buruk. Penekanan inventaris pada
karya sastra.” Sebuah deskripsi singkat mengenai Island Books yang akan kau
temui pada halaman awal buku ini.
Apa yang muncul dibenakmu setelah mengetahui kondisi toko buku
tersebut?
Island Books meskipun begitu
memiliki pengaruh besar bagi kelangsungan hidup A.J.. Ya, walaupun A.J. lebih banyak tidak menyukai koleksi buku di
tokonya daripada yang ia sukai. Ia hanya menyukai karya sastra unggulan dan
tidak suka buku bergambar, buku anak, buku remaja, fantasi serta buku
terjemahan. Ia hanya suka cerpen. Sangat suka, maksudnya. Penjualannya pun semakin merosot tajam semenjak
kecelakaan hingga kematian menimpa istrinya, Nic.
Sebuah buku berjudul Tamerlane adalah satu-satunya
penyemangat A.J.. Kumpulan puisi karya Edgar Allan Poe miliknya yang sangat
langka dan bernilai lebih dari 400 ribu dolar. Awalnya A.J. berencana ingin
menutup toko dan pensiun dari hasil uang lelang bukunya nanti. akan tetapi buku
itu hilang saat ia mabuk-mabukan. Bukunya dirampok orang. Ia melaporkan pada
pihak yang berwajib, tetapi bukunya tidak jua ditemukan. Keputusasaan dan rasa
bersalah semakin melingkupi dirinya.
“Manusia mengemukakan kebohongan menjemukan
tentang politik, Tuhan, dan cinta. Kau tahu segalanya yang perlu kauketahui
tentang seseorang dari jawaban atas pertanyaan ini, Apa buku favoritmu?
(hlm. 95)
Seiring waktu, kehadiran Maya di
dalam hidupnya mulai merubah jalan hidupnya. Maya, seorang gadis cilik yang
ditinggal ibunya di Island Books. Daripada membuat Maya di panti asuhan, A.J.
justru memilih untuk mengadopsi dan membesarkannya. Ia berjuang untuk
menghidupi Maya lewat uang tabungan hasil penjualan buku di tokonya. Maya
berkembang dengan cepat, ia cerdas meskipun usianya masih sangat muda. Pengetahuannya
luas karena terbiasa diberikan bacaan oleh A.J. sejak Maya masih kecil.
Kehadiran seorang gadis berambut
ikal dan pirang yang cukup menarik hati A.J. membuat A.J. berniat menikahi
Amelia, seorang gadis yang biasa menawarkan buku sampel dan promosi ke Island
Books pada musim-musim tertentu.
Apakah pada akhirnya A.J. menikah
dengan Amelia?
Well, novel ini penuh kejutan tentunya. Kisah yang romantis
sekaligus menarik. Cinta yang tulus akan membuat kesedihan memudar perlahan
seiring waktu. Kehadiran seseorang
ternyata mampu mengubah kehidupan hingga 360 derajat. Karakter A.J. yang
pada awal cerita akan membuat pembaca sedikit sinis kepadanya. Tetapi pada bab
pertengahan hingga akhir cerita, kau akan tahu bagaimana sebenarnya kehidupan
seorang A.J. dibalik kesinisannya dan kemurungannya. Bagaimana ia memilih
antara mengobati rasa sakitnya atau menyisihkan uang untuk membiayai kuliah
Maya, semuanya tersurat jelas di dalam buku ini. Perihal kenangan berjalan
beriringan dengan harapan akan jua kau temukan di dalamnya.
Buku yang tergolong Bestseller ini menggunakan bahasa yang
cukup sederhana, tetapi mengandung cerita yang luar biasa. Pahit manisnya
kehidupan seorang pemilik toko buku, tergambar jelas di dalamnya. Buku yang
mengajarkan kesabaran, pentingnya kepercayaan dan bagaimana hidup selalu bisa
terlewati dengan menaruh sejumput harapan, bagaimana kau akan menemukan banyak
teman dengan sebuah buku, dikupas tuntas
di dalam buku ini. Ini adalah sebuah buku yang tepat untuk dikonsumsi dan
diobrolkan bersama orang-orang yang suka mengobrol tentang buku. Orang-orang
yang suka kertas. Suka rasa dan aromanya. Recommended.
“Aku tahu apa yang dilakukan kata-kata,
kata-kata mengurangi perasaan yang membebani kita.” (hlm. 264)
Komentar
Posting Komentar