saat senja


saat senja,
aku betah berlama-lama memandangnya hingga ia kembali ke peraduannya
dengan begitu, aku bisa menikmati kehadiranmu sebentar saja.

saat senja,
aku betah mengambil potret keindahannya
dengan begitu, aku selalu bisa mengabadikan sosokmu di dalam jingganya.

saat senja,
aku betah tersenyum seperti orang gila
dengan begitu, aku bisa menikmati kenangan manis saat bersamamu

dan saat senja pula
aku betah terkurung dalam kerinduan menganga
dengan begitu sakit kian terasa
sampai-sampai terkadang menetes air mata
diiringi si jingga yang memudar
menghilang, digantikan si gelap malam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi dan Sinopsis Novel Matahari - Tere Liye

Terbiasa dengan Luka

Hai, Aku Matilda