Belum Ada Judul
Tuan,
Senja telah kembali ke peraduannya
Gelap merindukannya
Ia ingin berbagi cerita
tentang ramainya penikmat si jingga keemasan di
langit sore,
kala itu.
Tuan,
Burung telah kembali ke sarangnya
Anak-anaknya menantinya
Kicau suara perut mereka terdengar ke telinga ibunya.
Sang ibu tak pernah ingkar janji
Ia selalu kembali,
Memberi, harapan pasti.
Tuan,
Daun telah kembali ke asalnya
Ranting pohon merelakannya,
Terlepas dari dirinya,
Jatuh, terbawa angin sejuk menuju antah berantah,
Dan ia hanya tersenyum
Karena sudah bisa menyelesaikan tugasnya
Menemani ranting-ranting
Yang telah menguning, coklat, menua.
Tuan,
Seperti gelap yang merindukan senja,
Aku pun seperti mereka,
Merindukan hangatnya jinggamu.
Seperti ibu burung yang selalu memenuhi janjinya,
Aku pun seperti mereka,
Menanti dengan penuh harap akanmu.
Seperti ranting yang merelakan kepergian
daun-daunnya,
Apa aku harus seperti mereka lagi?
Merelakanmu meninggalkanku,
Dengan janji-janji yang tak tergenapi?
Tuan,
Jika pun begitu
Aku kan mencoba,
Sebisaku,
Semampuku,
Tak lagi mengharap akanmu.
Komentar
Posting Komentar