Harus Pisah


Yang paling berat dari mencintai seseorang adalah ketika kita harus melepaskan orang itu.

Sakit, sakiit banget. Andai Tuhan tidak menciptakan pertemuan satu set dengan perpisahan, aku yakin ini gak akan terjadi. Dan aku yakin mungkin saat di mana kamu lagi baca ini, kamu seharusnya lagi bareng aku. Kalau nggak, duduk di depan rumahmu, mungkin kamu lagi nulis lagu baru atau sejumlah puisi baru. Semua indah, seandainya kita tak harus mengikuti perpisahan.

Tapi, Tuhan berhak menentukan bukan?
Tidak hanya sesuatu, tapi SEGALA sesuatunya. Dan aku yakin, ini adalah jalan-Nya. Meskipun di sini aku yang salah. Aku yang bodoh. Aku yang merasakan penyesalan paling besar. Terlebih karena tahu betapa rasa ini dalam, dan sangat dalam buat kamu.

Kita harus mulai terbiasa, karena keadaannya tak lagi sama. Dan perpisahan itu adalah hal yang menyakitkan karena aku harus kehilanganmu.

Maafkan aku. Maafkan aku karena udah jadi orang yang paling mengecewakanmu. Maafkan aku karena udah jadi orang yang paling jahat untukmu. Maafkan aku karena aku nggak bisa selamanya ada di sisimu. I'm sorry

Mungkin kita memang nggak bisa bersama, tapi tuhan sudah cukup memberi aku kesempatan untuk mengerti bahwa aku mendapatkan apa yang mungkin orang lain belum tentu bisa dapatkan. Semoga kamu pun bisa mengerti, terkadang apa yang kita punya sebentar saja bisa jadi itu lebih indah dari apa yang bisa kita miliki selamanya. Dan aku bersyukur, walaupun tidak lama pernah menjadi bagian dari hari-harimu.

Kamu....


*to be continue*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi dan Sinopsis Novel Matahari - Tere Liye

Terbiasa dengan Luka

Hai, Aku Matilda